Kamis, 15 April 2010

Hubungan Timbal Balik Manajemen, Organisasi dan Metode (Tata Kerja)

Manajemen merupakan suatu proses kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilimiah maupun praktis yang merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia yang efektif dan efesien.
Organisasi merupakan wadah atau alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang untuk melakukan kerjasama yang efesien.
Metode atau tata kerja merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja)
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja)
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.

hubungan antara organisasi dan metode

1. Manajer tetap menentukan perintah – perintah kerja tetapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan, hal tersebut menurut Rensis Likert masuk dalam gaya dasar kepemimipinan:

a. Otokrat Ekspolratif

b. Otokrat Penuh Kebajikan

c. Partisipatif

d. Demokratik

2. Seorang pemimpin yang sukses akan mengakui harga diri dan martabat pengikut-pengikutnya mempunyai perhatian yang tinggi dan berorientasi pada karyawan, hal ini merupakan satu dari empat syarat ciri kepemimpinan sukses menurut Keith Davis, ciri yang dimaksud adalah:
a. Kecerdasan
b. Kedewasaan social
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
d. Hubungan manusiawi

3. Teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat, seseorang dilahirkan membawa dan tidak membawa ciri-ciri atau sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin, teori yang dimaksud adalah:

a. Trait theories
b. Teori great-man
c. Teori sifat
d. Semua jawaban benar

4. Dalam teori situasional (contingency) Fred Fiedler telah mengajukan sebuah model dasar bagi efektifitasnya kepemimpinan, model tersebut menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan, situasi tersebut digambarkan dalam “tiga dimensi empiric” yang antara lain seperti dibawah ini, kecuali:
a. Struktur tugas

c. Sarana struktural
b. Hubungan pimpinan anggota

d. Posisi kekuasaan

5. Teori kepemimpinan yang menganalisa pengaruh atau dampak kepemimpinan terutama perilaku pimpinan terhadap motivasi bawahan , kepuasan dan pelaksanaan kerja:
a. Teori Sifat

c. Teori Situasional
b. Teori Kelompok

d. Teori Path-Goal

6. Gaya kepemimpinan dimana mempunyai hubungan positif dengan kepuasan dan harapan bagi bawahan yang melakukan pekerjaan mendua (ambiguous) dan mempunyai hubungan yang negative dengan kepuasan dan harapan bagi bawahan yang melakukan tugas-tugas dengan jelas. Gaya kepemimpinan yang dinaksud adalah:
a. Kepemimpinan direktif
b. Kepemimpinan suportif
c. Kepemimpinan partisipatif
d. Kepemimpinan orientasi prestasi

7. Berikut merupakan gaya-gaya kepemimpinan yang bersifat tidak efektif menurut Wiliam J. Raddin, kecuali:
a. Kompromis

c. Misionaris
b. Birokratis

d. Otokrat

8. Seorang pemimpin yang bersedia menjelaskan , bisa sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati bagi bawahan, mempunyai pengaruh positif pada bawahan yang bekerja dibawah tekanan dan mengalami frustasi. Gaya kepemimpian yang dimkasud adalah:
a. Kepemimpinan direktif
b. Kepemimpinan suportif
c. Kepemimpinan partisipatif
d. Kepemimpinan orientasi prestasi

9. Manajer memberikan perhatian besar baik terhadap tugas maupun karyawan, menjadi motivator yang baik , menetapkan standar tinggi, menyadari perbedaan-perbedaan individual dan mempergunakan manajemen tim, gaya pimpinan tersebut menurut William J. Raddin disebut dengan:
a. Gaya Eksekutif

c. Gaya Otokrat penuh kebajikan
b. Gaya Pembangun

d. Gaya Misionaris

10. Manajerial Grid menggambarkan dua dimensi jaringan yang saling berhubungan dimensi pertama diwakili aksis vertkal yang menggambarkan perhatian terhadap karyawan sementara dimensi kedua diwakili aksis horizontal menggambarkan perhatian terhadap produksi, hal ini merupakan buah pemikiran dari:
a. William J. Raddin

c. Robert R. Blake & Jane S. Mouton
b. Rensist Likert

d. Stoner & MC. Gregor

Hubungan Timbal Balik Manajemen, Organisasi dan Metode (Tata Kerja)


Manajemen merupakan suatu proses kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber yang ada dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilimiah maupun praktis yang merupakan faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia yang efektif dan efesien.
Organisasi merupakan wadah atau alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang untuk melakukan kerjasama yang efesien.
Metode atau tata kerja merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja)
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja)
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.